Suatu hari, hiduplah 3 orang pemuda yg hendak merantau ke negeri seberang nun jauh di sana. Dalam perjalanan,mereka melewati sebuah kerajaan, sebut saja namanya Kerajaan Jami'. Kebetulan saat itu kerajaan sedang mengadakan sebuah sayembara yaitu "Bagi siapa saja yg mampu membangun sebuah Masjid dari sebuah pohon besar di halaman Istana dalam waktu 1 bulan, maka ia akan diberikan sebuah hadiah berupa Mahkota mutiara dan Piagam Penghargaan"
Karena merasa tertantang, ketiga pemuda ini pun mendaftarkan dirinya untuk dpt mengikuti sayembara tersebut.
Sebelum sayembara, karena kerajaan ini sangat kreatif dan benar-benar ketat, sang raja pun melatih para peserta agar lebih siap lagi menjalani sayembara yang dibuatnya. Dan juga agar para peserta tidak justru merusak pohonnya.
Dua orang dari Ketiga pemuda tadi pun mengikutinya dengan penuh harapan bisa memperoleh hadiahnya. Sedangkan 1 pemuda lagi ingin mengikutinya karena ingin waktunya di dunia dpt lebih berguna lagi karena siapa tahu dengan ia membangun sebuah masjid, maka tempat tersebut akan menjadi tempat peribadahan umat Islam hingga jangka waktu yang panjang dan itu akan menjadi amal nya kelak di Akhirat.
Karena niat kedua pemuda tersebut hanya berorientasi pada hadiah, mereka tidak sabar lantaran pelatihan yang diberikan sang raja terlalu lama dan dirasa membosankan sehingga mereka pun memilih untuk melanjutkan perjalanan kembali menuju negeri seberang nun jauh di sana.
Berbeda dengan pemuda 1 nya lagi yang tulus lillahi ta'ala, ia tetap semangat dan komitmen pada kemauan awalnya.
2 Bulan berlalu, dan Pelatihan yang diberikan sang raja telah selesai. Para peserta pun mulai turun ke lapangan dan mulai mengaplikasikan ilmunya sesuai tujuan awal yaitu pembangunan masjid dari pohon besar tanpa merusaknya.
1 Bulan berlalu dan ada sekitar 30 orang yang tetap bertahan dari 100 orang peserta yang mendaftarkan diri. Alhamdulillah, masjid pun juga telah selesai dan setelah 1 minggu kemudian masjid tersebut digunakan untuk Tabligh Akbar. Sesuai janji raja di awal, maka sang raja pun memberikan Mahkota Mutiara dan Piagam Penghargaan tanpa diminta oleh para peserta yang tinggal 30 orang itu. Ucapan terima kasih dan rasa hutang jasa pun masih dirasakan sang raja lantaran jerih payah mereka yang telah ikut andil mendukung pembangunan masjid tersebut.
3 Bulan berlalu, tiba-tiba saja 2 orang pemuda perantau tadi kembali ke kerajaan Jami' dan dengan wajah tak berdosa, ia pun menemui sang raja, "Raja, aku ingin minta Mahkota Mutiara dan Piagam Penghargaan yang telah engkau janjikan dulu kepada kami? Bolehkah kami mengambilnya? Karena ternyata kami sangat membutuhkan piagam tersebut untuk suatu hal yang sangat genting" ucap si pemuda "Hmm... Sebenarnya bukan suatu masalah bagiku, namun apa yang sudah kalian berikan kepada ku sehingga aku harus memberikan hadiah tersebut pada kalian?" "Bukankah saya dulu juga peserta sayembara? Sehingga bukankah sudah sepantasnya aku mendapatkannnya?" tanya si pemuda
"Hahahaha..." sang raja tertawa "Kenapa sang raja?"tanya pemuda
Sang raja kemudian terdiam dan merasa sedikit bingung harus berbuat seperti apa karena apalah arti sebuah Piagam yang mungkin harganya cuma bisa buat beli nasi kucing dan es teh. Namun, di sisi lain sang raja juga bingung karena dalam piagam tersebut tertulis "Terima Kasih Atas Kontribusinya selama ini...." itu artinya orang yang mendapatkan piagam tersebut memanglah harus orang yang benar-benar telah berbuat banyak untuk pembangunan masjid tersebut, sedangkan mereka... Sang raja pun kemudian mengambil sebuah kebijakan, dan berkata "Baiklah anak muda, aku akan memberikan sertifikat ini asalkan engkau mampu memberikan aku sebuah Al-Quran dan Al-Hadits beserta terjemah dan tafsirnya. Bersediakah kalian?" "Tidak masalah, sang raja, saya justru senang jika bisa membantu." jawabnya dengan sedikit berat.
Dalam hati sang raja, beliau bertanya-tanya apakah adilkah seperti ini bagi masyarakat beliau.Karena merasa berdosa, sang raja pun berdoa dan memohon ampun kpd Allah SWT agar diampuni dosa-dosanya.
###
Itulah sahabatku, secuil kisah yg dpt kurangkai untuk memberikan sedikit kesadaran pada sahabatku sekalian bahwasannya masih banyak orang-orang di luar sana yang kesadarannya masih sangat minim, maka sudah sangat sepatutnya jika kita yang diberikan kesadaran lebih ini, bisa memanfaatkannya sebisa mungkin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^