Yogyakarta, 7 November 2011
Yth. Presiden Republik Indonesia
Di-
Jakarta
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Untukmu sang Presiden Republik Indonesia, pemimpin negeri percikan syurga. Perkenankan insan yang tak bertahta ini untuk melontarkan secuil harapan dari sebongkah hati yang tulus untuk martabat negeri ini. Untuk mengawali, tidak etis rasanya jika diri ini tak memperkenalkan diri sebagai wujud ramah rakyat untuk pemimpinnya. Perkenalkan, nama saya Abdullah, seorang muda yang berasal dari timur pulau borneo, zamrud khatulistiwa, kota tepian, Samarinda. Sekarang saya tengah sibuk menuntut ilmu di Daerah Istimewa Yogyakarta, republik dalam Republik.
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang terhormat dan semoga Allah memberikan Rahmat, saya tulis surat ini sebagai wujud bakti rakyat kepada pemimpin. Bukan kritik atau hal simpatik yang ingin saya hadirkan, tapi lebih dari itu adalah suatu hal yang InsyAllah bermanfaat. Mungkin telah hadir ratusan bahkan ribuan kritik pedas dari rakyat-rakyat negeri ini yang begitu menyoroti dan mengawal segala kebijkan dan regulasi negeri ini, tapi yakinlah bawha mereka semua menginginkan kebaikan untuk negeri ini yang membaikkan. Saya sadari bahwa menjadi pemimpin suatu negeri yang terhampar luas tidaklah mudah, namun permasalahannya bukanlah pada luasnya teritorial, tapi bagaimana luasnya hati kita dalam memimpin.
Bacalah deretan kata-kata ini dengan hati yang nyaman dan tenang, hadirkan hati untuk Rabbul izzati. Bisa jadi surat ini akan sangat berbeda dari yang lain. Bapak presiden pemimpin dari negeri yang kaya juga indah, betapa banyaknya rakyat yang engkau pimpin, betapa banyaknya permasalahan yang engkau “selesaikan”, betapa banyak keputusan yang engkau ambil, betapa banyak segala ikhtiar untuk menuju nasib yang engkau atasi lewat tangan dan bibir, betapa banyak bencana negeri yang engkau lihat, betapa banyak ancaman negeri yang engkau terima. Semua itu akan sangat mudah menjadikanmu sebagai manusia yang bermartabat dan terhormat, namun bisa pula dengan hal itu akan menghantarkanmu sebagai manusia yang rendah dan juga hina. Semua itu karena engkau adalah pemimpin, yang dengan hal itu akan seketika menghantarkanmu ke syurga dan bisa pula dengan cepat ke neraka. Hidup hanyalah sementara, apalah arti harta, tahta dan juga keluarga ? semua adalah hal yang fana. Berapa sisa usiamu ? kebenaran tidak akan merendahkanmu atau bahkan menghinakanmu, justru akan meninggikan derajatmu.Melawan keburukan untuk kebaikan adalah hal yang mulia. Berat ? ya, memang sangat berat ketika membelanya. Bisa jadi engkau jatuh miskin karena membelanya, bisa terasing karenya, bisa hilang tahtamu karena memperjuangkannya. Namun, sekali lagi hal itu tidak akan merendahkanmu atau bahkan menghinakanmu, justru akan meninggikan derajatmu. Pahlawan sejati tak perlu legalitas, hal itu aka disematkan secara mulia ke dalam hati secara pantas.
Semangat Pak ! saya yakin benar bahwa bapak adalah insan yang baik dan juga bermartabat dihadapan rakyat maupun Yang Maha Memiliki Hayat. Masih ada beberapa tahun lagi untuk berkarya, masih ada waktu untuk memimpin dengan hebat, memimpin dengan gagah, memimpin rakyat-rakyat hebat, masih ada kekuasaan untuk meruntuhkan segala kejahatan yuridis maupun praktis, peluang untuk menjadi pahlawan sejati masih sangat mungkin untuk terjadi, jadilah presiden yang menyejarah, jadilah presiden sekaligus pahlawan sebagai wujud bakti bagi negeri.
Semangat Pak ! negeri ini masih membutuhkan kucuran keringat letih perjuangan bapak, negeri ini masih membutuhkan tangan dan bibir bapak, negeri ini sangat membutuhkan spirit militer bapak, negeri ini rindu debar-debar kemerdekaan sejati, negeri ini rindu letusan meriam kemenangan hakiki, negeri ini rindu deru suara kebebasan terhadap kemiskinan, negeri ini rindu hentakan genderang semangat kebersamaan, negeri ini akan sepenuhnya memberikan dorongan energi kepada pemimpin sejati, pahlawan penjuru negeri yang tegak berdiri.
Bapak, ketahuilah betapa diri ini begitu mengharapkan negeri yang baik dan membaikkan. Berawal dari sepucuk surat cinta ini yang menunjukkan bakti diri untuk negeri. Semoga bisa memberi semangat untuk pemimpin negeri, sehingga timbul sinergi antara rakyat dan pemimpin. Terima kasih telah berkesempatan untuk membaca, saya tulis surat cinta ini penuh bakti terhadap negeri. Semoga bermanfaat dan tetap bersemangat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^