PENDUDUKAN Israel tak menyurutkan
kehendak para tahanan Palestina untuk bekerja dan tak jadi beban ekonomi
masyarakat setelah mereka dibebaskan dari penjara.
Para tahanan bersikeras memperbaiki kondisi mereka secara akademis,
intelektual dan ekonomi untuk menantang skema pendudukan Israel.Dua tahanan yang telah dibebaskan, Khaldoun Barghouti, 43, dan Abdel-Rahman Beibi, 35, berpikir untuk meniti karir masa depan mereka dengan harapan, semangat dan ambisi.
Mereka telah meluncurkan dan mengembangkan usaha kecil yang menjadi sumber mata pencaharian bagi keluarga mereka, di tengah kondisi hidup yang sulit di wilayah Palestina yang diduduki. Barghouti dan Beibi telah menciptakan ide baru “Kereta Makanan,” yang merupakan sebuah restoran mobile yang menjelajah jalan-jalan kota Ramallah dan pinggiran kota untuk menjual makanan.
Mereka memanfaatkan pengalaman dalam mempersiapkan makanan yang telah dilatih selama di penjara, karena mereka bertugas menyiapkan makanan untuk para tahanan. Dua tahanan yang dibebaskan setelah bertahun-tahun dan menderita bersama-sama di balik jeruji besi Israel ini tidak pernah menyerah.
Mereka bersikeras sejak saat itu untuk melanjutkan perjalanan mereka menciptakan sumber penghidupan bagi mereka dan keluarga. Hingga akhirnya mereka datang dengan ide “mobile restaurant,” yang membutuhkan mobilitas dan jelajah, yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan karena harus tinggal bertahun-tahun di penjara.
Eks-tahanan Barghouti, dari Kubar, sebuah desa di utara Ramallah, mengatakan bahwa ide tersebut lahir dalam penjara, di mana ia berpikir dengan temannya Abdul Rahman. Quds Press melaporkan Komite Urusan Tahanan menawarkan mereka bantuan yang diperlukan. Lembaga ini memberikan mereka dokumen yang diperlukan untuk memfasilitasi prosedur mereka dalam departemen yang kompeten dan membantu dalam mendapatkan pinjaman keuangan melalui bank di bawah disebut-proyek pembiayaan untuk tahanan. [sm/islampos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^