nurulshofwah@gmail.com
Masih hangat dalam ingatan, seorang siswi SMA yang arogan membentak
seorang polwan, sekelompo ksiswa di Lombok Barat pestamiras dan berzina,
negeri ini kembali dikagetkan dengan perilaku belasan rema yang
memperkosa dan membunuh seorang siswi SMP di Bengkulu.Tak berhenti di sini, beredarnya video bullying di sebuah SMA di Jakarta, dan yang terakhir adalah pembunuhan dosen oleh mahasiswanya. Dan entah berapa banyak lagi perilaku remaja yang memprihatinkan, tinggal mengetik di mesin pencari tentang tindakan tak terpuji yang dilakukan remaja, akan banyak sekali kasusnya. Remaja bunuh diri karena tak kuat menahan malu, remaja tawuran, remaja mengumbar foto porno di media social, remaja terlibat balap liar, remaja mengancam orang tua karena keinginannya tidak dituruti, remaja membuang bayi, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Melakukan tindakan criminal dan pelanggaran norma seolah menjadi perbuatan yang biasa. Menghabiskan waktu demi kesenangan dunia seolah menjadi kewajiban orang muda. Menjadi orang saleh, sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, ikut berperan dalam perubahan di tengah masyarakat menjadi hal yang sangat langka. Jika ada yang rajin beribadah akan dicap sok suci, jika ada yang mengutamaka nmenuntut ilmu dicap kurang pergaulan, jika ada yang berdakwah dianggap salah minum obat.
Ya, pemuda saat ini sedang terlena dengan dunia.Dan ini bukan perkara yang tiba-tiba muncul begitu saja.Ada akibat karena sebab. Perilaku dan pemikiran remaja dalam sistem sekuler kapitalis seperti saat ini memang rentan kering ruhiyah dan minim ilmu dalam menghadapi permasalah hidup yang semakink arut-marut. Akidah lemah, ilmu agama diabaikan, dan kepribadian yang rapuh menjadi konsekuensi dari jauhnya masyarakat dari sistem yang mengedepankan ketakwaan.
Masyarakat umumnya dan pemuda khususnya ibarat terjebak dalam lumpur pekat yang dalam, kehidupan mereka dikelilingi aturan sekuler yang memisahkan agama dengan kehidupan. Pemuda terjebak dengan cara pandang kapitalisme, mengejar materi sebagai standar kebahagiaan. Maka tak heran, lahirlah remaja yang sukanya berfoya-foya, mudah mengikuti arus negative, surga dan neraka sama sekali tidak ada dalam pikiran mereka.
Saatnya umat Islam kembali kepada identitasnya, sebagai makhluk yang mendedikasikan hidupnya untuk taat pada Allah SWT. Menjalani hidup sesuai dengan aturan-Nya, menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^