Minggu, 23 Desember 2012 | 09.00 – 13.00 WIB
JJB, salah satu wadah penyalur
minat keluarga besar UKMI-JNI yang merupakan kependekan dari Jalan-Jalan
Berilmu pekan ini sudah mulai diagendakan dengan persiapan yang masih
sederhana. Berawal dari sebuah SMS yang dilayangkan oleh SMS Center UKMI-JNI
kepada nomor anggota yang ada di malam hari, pagi itu menjadi awal sebuah perjalanan
menuju museum yang bertempat di sekitar jembatan layang Janti itu. Berangkat
dari masjid nurul iman, ke-12 Pemuda itu mulai bergegas menuju shelter
transjogja yang ada di utara ringroad utara itu. Kurang lebih pukul 09.15 WIB,
Bis TransJogja mulai berangkat dari Shelter INSTIPER dan menuju shelter Janti
yang terletak tak jauh dari lokasi tujuan.
Singkat cerita, dengan
melafadzkan basmalah yang menjadi awal perjalanan menuju Museum Pusat TNI-AU
Dirgantara Mandala. Sekitar pukul 09.45, keduabelas pemuda itu tengah memasuki
Museum dan mulai disuguhi dengan berbagai benda bersejarah koleksi museum milik
TNI-AU itu. Salah satunya adalah berbagai foto-foto para pahlawan dan juga
atribut-atribut bersejarah lainnya yang dulunya juga menjadi salah satu benda
yang turut mengukir sejarah bangsa Indonesia.
Banyak hal dan banyak pengalaman
yang diperoleh peserta JJB ditempat tersebut dengan disuguhinya mereka dengan
berbagai benda bersejarah seperti Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata),
Diorama, Patung-Patung TNI-AU, Seragam, Atribut, dan berbagai alat-alat lainnya
yang banyak menambah wawasan peserta JJB. Salah satu hal yang menjadikan
peserta JJB betah salah satunya adalah berbagai pesawat bekas yang sudah tidak
beroperasi lagi sehingga dapat digunakan main-main oleh peserta JJB sambil
bergaya laksana seorang pilot sungguhan meski kenyataannya hanya seorang
mahasiswa ingusan yang belum mengendal dunia sepenuhnya.
Di ujung museum, peserta JJB
disuguhi dengan berbagai diorama, yaitu sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk
menggambarkan suatu pemandangan atau suatu adegan. Diorama yang ada berjumlah
hingga puluhan buah dengan berbagai peristiwa bersejarah yang ada. Salah
satunya adalah penerbangan pesawat merah putih pertama, Operasi Penerjunan
Pasukan Paralayang, Pembentukan TKR Bagian Penerbangan, dan masih banyak kisah
menarik lainnya yang digambarkan secara menarik yang turut menyegarkan mata
para peserta JJB.
Singkat serita, usai lelah
melihat-lihat benda-benda bersejarah yang ada, peserta JJB berkumpul berbagi
apa yang telah diperolehnya hari itu seusai berkunjung ke Museum bersejarah
itu. Kesimpulan yang dapat ditarik dari apa yang telah disampaikan dari para
peserta JJB, kesan yang mereka rasakan adalah bagus dan harap lebih
diintensifkan lagi serta ditunggu JJB selanjutnya yang lebih menarik dan lebih
menantang. Dan yang paling penting, jangan terlalu terburu-buru dalam
mengunjungi suatu tempat wisata. Agar apa yang diperoleh dapat optimal dan
diresapi serta dijadikan pengalaman oleh para peserta.
Di akhir kisah hari itu, para
peserta JJB merasa lapar dan perlu mengisi tenaganya dengan semangkok makanan
yang dapat mengganjal perut mereka yang pagi itu terlupa untuk sarapan karena
terlalu antusiasnya dalam mengikuti agenda perdana tersebut. Dengan ditemani
semangkok mie ayam berbagai selera dan segelas air putih, sepertinya itulah
akhir perjalanan JJB Perdana hari itu.
Mengakhirinya dengan hamdalah,
agar JJB makin berkah dan istiqomah ke depannya.
“Sarjana Segitiga Bermuda, itulah gelar yang ingin aku hindari”, kata salah satu peserta JJB
“Maksudnya mas?” kata peserta yang lain. “Masa’ 3,5 tahun di jogja, ntar ditanya pimpinan di jogja kemana aja. Jawabnya cuma ke kost, kampus, & warung” jawab peserta yang tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^