Latest News

Sejatinya Cinta Memberi yang Terbaik, Bukan Mencari yang Terbaik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWORo1-BgGZhYPWqNgJt-Q0SG-LiWG_Xr_yeCOKEnDIoGfB7k46ZJuUJfMUUnRu5dH9GOdTDpVFiMKrjlLXU_GGUrkIYfllOMuS8Zuuyo5LlztyQ1dFh0D8gLpLpVNIy7xcAVf0fGUX-LN/s1600/seindah+cinta+islam+001.jpg


MARIO Teguh selaku salah satu pakar motivasi berujar, “Tugasmu bukanlah untuk mencari cinta yang terbaik, tapi menjadi yang terbaik untuk dicintai.” Dengan demikian sudut pandang membina hubungan cinta bukan lagi berorientasi pada penemuan sebanyak mungkin seseorang yang patut diperhitungkan untuk dicintai. Tetapi justru berupaya agar dirimu yang ditemukan karena mampu menjadi yang terbaik untuk dipilih sebagai kecintaan.
Seseorang yang menemukanmu dalam keadaan terbaik untuk dijadikan pendamping hidup, jauh lebih efektif dalam upaya menjadikanmu memiliki peluang berkesejatian cinta. Bukankah sejatinya cinta memberi yang terbaik, bukan mencari yang terbaik? Sehingga persiapkan kesanggupanmu menjadi yang mampu memberikan segala kebaikan cinta, sehingga keberkahan kasih sayang betul-betul dapat dirasakan oleh seseorang yang datang padamu dan tanpa ragu akan memilihmu menjadi belahan jiwa.
Semakin lihai dirimu mencerdaskan diri dalam memilah kebaikan-kebaikan yang patut dimaksimalkan dalam penghidupanmu, niscaya semakin matang kedewasaan pola pikirmu dalam mewujudkannya. Sesungguhnya tolok ukur dipilihnya seseorang menjadi pendamping hidup itu sederhana saja, ialah memilki kelebihan hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Jadi fokuslah pada empat aspek tersebut.
 
Jadikan dirimu berharta, melalui kesungguhan usaha yang dilandasi kesadaran melebihkan kerja. Ada nasihat dari Yassa Paramita Singgih selaku salah satu usahawan muda yang telah sukses di kancah dunia, “lebih baik kehilangan masa muda, daripada kehilangan masa depan.”Apabila sedari muda sudah membiasakan diri bekerja dengan giat, maka mental sukses sudah mendarahdaging sehingga harapannya kekuatan finansial bisa membaik saat sudah berumah tangga.
Perihal keturunan, bila memang tidak dilahirkan dari keluarga terhormat maka jadikanlah dirimu terhormat sebagai peningkat derajat keluargamu. Perihal kecantikan, sesungguhnya itu bersifat relatif, karena ketertarikan seseorang bisa tumbuh karena cantik jiwa, bukan sekadar cantik rupa. Kalau fisik menawan, patut disyukuri. Akan tetapi saat fisik biasa saja, tidak usah meratap diri, gali kecantikan nurani agar memancar. Untuk memacarkan kecantikan nurani, kuatkan keilmuan agamamu sesungguhnya hal yang demikian merupakan puncak dari kemuliaan hidup manusa. Semoga niat baikmu dalam memaksimalkan empat aspek kelayakan dipilih sebagai kecintaan dapat mewujud nyata. []
Arief Siddiq Razaan, 07 April 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^

UKMI-JNI (Merajut Ukhuwah Menuju Satu Jama'ah) Designed by Templateism.com Copyright © UKMI-JNI (Merajut Ukhuwah Menuju Satu Jama'ah). All rights reserved.

Diberdayakan oleh Blogger.