Hasil Karya Terbaik Islamic Media Contest Kategori Writing Contest
Penulis : Firmansyah Pratama Putra
Asal : Institut Pertanian STIPER Yogyakarta
5
SAHABAT DAN ARTI KESUNGGUHAN HATI
Kategori : Cerpen
Suara-suara ayam mulai terdengar, untuk membangunkan
orang-orang yang terlelap pulas di dalam dunia mimpi mereka, agar tidak lupa
untuk melaksanakan kewajiban mereka yaitu beribadah kepada sang Khalik yang
Maha Esa. Azan pun terdengar saya pun
segera bangun dan beranjak dari tempat tidurku, dan bergegas kebelakang rumah
untuk mengambil air wudhu. Kemudian saya menuju rumah Illahi untuk melaksanakan
sholat subuh secara berjamaah. Di tengah perjalanan saya bertemu dengan sahabat
saya Sumar yang juga mau ke surau untuk sholat subuh, Assalamuaiakum Sumar
“saya memberi salam kepada sumar”… waalaikumsalam, kamu mau ke Surau juga
kan??”Tanya dia”… iya nie, ya udah kita sama-sama saja ke suraunya, di
perjalanan kami ngobrol-ngobrol tentang keberangkatan sumar untuk melanjutkan
sekolahnya di Bandung tingkat SMA. “saya bertanya” kawan gimana apa kamu akan
melanjutkan sekolahmu di Bandung? Iya kawan saya akan melanjutkan sekolah di
bandung, saya mau masuk SMK otomotif kemudian akan melanjutkan kuliah di ITB
masuk jurusan otomotif, saya mau seperti bapak Habibie. Kamu sendiri gimana
Dit?? “ Tanya dia kepada saya”…..”sejenak saya terdiam” saya juga kepengen
sekolah di Bandung kawan, namun saya belum tau pasti kemauan orang tua saya…….
Sehabis sholat kami pun langsung pulang kerumah masing-masing. Pagi-pagi pukul
08.00 Sumar datang ke rumahku dan dia mau berpamitan karena dia sudah mau
berangkat. Assalamualaiku…. Waalaikumsalam “ayah saya yang membuka pintunya”
ehh kamu nak Sumar, ada apa ya?? Ada firman Om?? Ohh ada tunggu sebentar ya
nanti Om panggil dulu. Iya Om. Ya udah duduk dulu ya !. “saya pun datang
menghampirinya” iya ada apa kawan? Saya sudah mau berangkat nie kawan “jawab
sumar”…. What kok cepat banget kawan, kirain besok baru berangkat. Saya
sebentar siang sudah harus berangkat makanya saya datang untuk pamitan. Ooo
semoga sukses ya kawan, iya makasih kawan. Okey saya pulang dulu ya kawan
karena harus menyiapkan barang-barang yang akan saya bawa ke sana nanti.
Assalamualaikum kawan, waalaikumsalam kawan hati-hati ya di jalan,jangan lupa
kabarkan saya ya jika kamu udah nyampai
di Bandung!!.Okey teman “jawabnya sambil meninggalkan rumahku”. Sekarang
sahabatku Sumar telah berangkat menemui cita-citanya, namun saya masih harus menunggu
keputusan kedua orang tua. Sehabis sholat magrib ayah mengajak untuk
mendiskusikan mengenai lanjutan pendidikan saya, nak ayah sih mau nya kamu
lanjutkan sekolah di pesantren “ayah berkata kepadaku” iya nak kamu masuk
pesantren saja seperti apa yang ayahmu bilang tadi, karena ibu mau kamu jadi
anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tua”ibu juga berkata begitu
kepadaku”, tapi bu firman pengennya sekolah di SMA faforit Makassar pengen
masuk jurusan IPA dan kemudian ketika kuliah saya mau ambil kedokteran bu di
UNHAS (UNIVERSITAS HASANUDDIN), dan tidak semua pesantren bagus ibu.. nak”kata
ibu”…. Tapi bu…. Sudahlah pokoknya ayah mau kamu masuk pesantren dan belajar
ilmu agama di Makassar … “saya pun langsung masuk kamar”……dan di kamar saya
bingung memikirkan keputusan ayah dan ibu, apakah saya harus menuruti mereka??
namun saya ingin jadi anak yang selalu berbakti kepada kedua orang tua,
meskipun itu tidak mudah bagiku menerima keputusan mereka menyekolahkanku di
pesantren.
Keesokan harinya saya befikir ternyata pilihan orang
tua saya memang cocok untukku dan merupakan pilihan terbaik, saya pun menemui
ayah, ayah setelah Adit pikirkan, Adit setuju kok jika ayah dan ibu mau
menyekolahkanku di pesantren….!! Makasih ya nak “ayah kemudian memelukku” ya
sudah besok kita berangkat….. keesokan harinya ibuku telah menyiapkan
keperluanku selama di pesantren nanti misalnya pakaian-pakaianku, obat-obatan,
alat tulis dan buku-buku cetakku. Rumahku di daerah pedalaman Provinsi Sulawesi
Barat Kabupaten Mamuju Utara, nama desaku Martajaya disana banyak terdapat
berbagai RAS, suku dan agama, mayoritas agama disana adalah Hindu entah mungkin
karena nenek moyang merekalah yang pertama kali datang di daerah ini kemudian
mengolah tanah-tanah di sini. Perjalanan dari desaku ke Makassar Sulawesi
Selatan kurang lebih 24 jam karena masih menggunakan mobil penumpang dan
jalan-nya masih sangat rusak sehinngga di dalam perjalanan terasa seperti
berada di dalam penggorengan Roti bakar..ehh bukan maksudnya nasi goreng yang
di aduk-aduk oleh koki kelas dunia…
tidak disangka-sangka ternyata perutku tidak mampu menahan adukan dari koki ini
sehingga mulutku mengeluarkan sisa-sisa makanan yang berada di dalam perutku,
astaga pemandangan yang sangat memalukan bagiku karena semua orang melihat
padaku?? Ehh bukan,, maksudku hanya orang yang berada di samping kursi saya dan
ayah… tetapi orang yang melihatku itu masalahnya adalah seorang gadis cantik
yang duduk bersama Ibunya dan dia masih seumuran denganku, hal ini yang
membuatku menjadi malu tak kepayang…
Akhirnya perjalananku yang sempat menjadikan kiamat
kecil bagiku telah usai karena kami telah sampai di kota Makassar, wow kota
yang indah kata orang sih ini kota merupakan kota terbesar kedua di Indonesia
setelah Jakarta, yah saya setuju karena saya belum pernah melihat kota besar
seperti ini, maklum orang desa.. saya dan ayah sempat keliling-keliling kota
Makassar dan kemudian pergi ke pesantren tempat tujuan kami nama pesantren nya
adalah Al-ihsan, namun yang membuat saya kaget adalah saya kembali melihat
gadis cantik di mobil tadi yang
memperhatikan saya ketika muntah, waduh gawat nie”saya berkata dalam
hati” dan ternyata wanita itu melihat saya juga hal ini yang membuat rasa malu
saya makin bertambah.. ayah kemudian membawa saya ke ruang administrasi tempat
pendaftaran santri baru, ternyata tidak sedikit yang mendaftar di pesantren
Al-ihsan ini, sekitar ribuan calon santri yang mendaftar di sini, kemudian ada
seorang udztas yang berpidato di hadapan kami semua dan menceritakan mengenai
pesantren ini serta mempromosikan kepada kami mengenai keunggulan pesantren ini
dibanding sekolah lain namun kami para calon santri harus di seleksi dahulu
dengan mengerjakan soal-soal berupa tes tertulis dan wawancara, saya harus siap
bersaing dengan ribuan calon para pen da’wah islam masa depan karena tidak
semua dari kami yang lolos dari seleksi, karena dari ribuan pendaftar yang
diterima hanya ratusan saja. Setelah tes kami semua menunggu 2 hari di asrama
yang di sediakan oleh panitia, 2 hari kemudian ternyata Alhamdulillah akhirnya
saya lulus dan diterima di pesantren ini “ayah kemudian memeluk saya dengan
erat karena bahagianya namun di hatiku bercampur rasa bahagia dan sedih karena
sebentar lagi pasti ayah akan balik ke kampung”, selamat ya nak”kata ayah penuh
arti”, saya menjawab dengan nada pelan dan air mataku mengalir sendiri
membasahi pipiku, loh kok sedih nak”Tanya ayah”? ndag kok yah Cuma sedih saja
karena ayah sebentar lagi harus pulang ke kampung. Nak kamu harus kuat ya,
jadikan ini adalah jalan hidupmu untuk menuntut ilmu, jangan kecewakan ayah dan
ibumu di rumah ya nak!”kata ayah”, iya ayah insya Allah adit akan kuat kok dan
tidak akan mengecewakan ayah dan ibu. Gitu dong nak ya uadah ayah sekarang
berangkat ke kampong lagi ya, jaga dirimu baik-baik yak arena ayah tau kamu sudah
besar dan jangan lupa sholat yang rajin ya, iya ayah”jawabku”, ya udah ayah
berangkat assalamualaikum” waalaikumsalam ayah, hati-hati yah ayah!.. ayah
telah kembali ke kampung halaman kini saya tinggal sendiri belum ada yang saya
kenal juga disini, seorang anak lelaki menghampiriku “ assalamualaikum akhi
saya widodo dari kecamatan goa, kamu siapa dan dari mana?”,waalaikumsalam saya
aditiya dari Mamuju Utara Sulawesi barat, ouw dari Sul-bar ya? Okey mendingan
kita ke asrama saja yuk karena kita kan satu kamar, setibanya di kamar kami, di
dalam juga terdapat beberapa santri baru.. Assalamualaikum “ kami memberi salam
kepada beberapa santri yang di kamar” waalaikumsalam”jawab mereka”. Kami pun
segera masuk, lalu kami berkenalan saya telah mengenal beberapa teman
diantaranya Widodo asal dari kec. Goa, Agus pramuji asal dari Sumatra, Rusdi
asal dari palu, syarief asal dari manado, fadly asal dari Bandung.
Alhamdulillah akhirnya saya punya teman untuk mengurangi rasa kesepianku di
pesantren ini. Setelah kami semua telah berkenalan kemudian datang pemuda
lelaki masuk di kamar kami “assalamualaikum” kami pun menjawab salam beliau “
waalaikumsalam” ternyata dia adalah seorang udztas yang akan jadi pendamping
dan Pembina kami, Ismi Abdul halim kalian bias memanggil ana udztaz Halim saya
adalah pendamping dan Pembina kalian. Setelah melalui malam percakapan tersebut
tiba saat kami semua istirahat, karena besok adalah awal dari kami masuk
sekolah di sini.
Keesokan harinya seluruh santri baru berkumpul di
lapangan untuk mendengar pengumuman pembagian kelas, setelah mengetahui kelas
masing masing kami semuapun masuk ke dalam kelas yang telah di bagikan. Saya
masuk ke dalam kelas X.2 begitupun dengan teman-teman sekamarku. Tidak lama
kemudian masuk seorang udztaz membawa sebuah bambu berukuran ½
meter,”assalamualaikum’’, waalaikumsalam ya udztaz..lalu beliau menuliskan
namanya di papan tulis dengan bahasa arab yang bacanya adalah Jabaruddin, ana
Jabaruddin biasa di panggil dengan Udztaz Jabar, disini saya akan menguji kalian
semua, siapa yang mampu mematahkan bambu ini dengan tangan kissing? Maka saya
jamin dia akan segera lulus dari pesantren ini “tantang beliau kepada kami”
kemudian seorang dari kami mengacungkan tangan, ternyata dia adalah teman
sekamarku Rusdi, “saya udztaz, saya mampu mematahkan bambu tersebut dengan
tangan saya” kata rusdi dengan gayanya maju kedepan tuk mengambil bambu dari
tangan udztaz jabar”kemudian dia mencoba mematahkan bambu tersebut, pukulan
pertama tidak bisa, kedua juga, dan akhirnya yang ketiga dia pun tidak bisa
mematahkan bambu tersebut, kelakukannya ini menyebabkan tangannya hancur, ehh
bukan maksudku jadi biru-biru karena dari tekanan yang kuat tangannya untuk
menekan bambu dengan menggunakan rumus dalil phytagoras dan bantuan angin serta
gaya gravitasi bumi serta tenaga dalam seingga tangannya menjadi sakit karena
terjadi penumpukkan energy di tangan nya tersebut”lebbay”… setelah rusdi tidak
mampu mematahkannya, rusdi kembali ke bangku halamannya dengan rasa menyesal
yang mendalam seolah air matanya akan jatuh kebumi hehehe.. udztaz jabar pun
member pelajaran bahwa jika kita kepengen melakukan sesuatu kita harus
benar-benar bersungguh-sungguh, sebagaimana hadits Rasulullah Muhammad SAW Manjada
Wajada yang artinya barang siapa di antara kamu yang
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu maka dia akan mendapatkan
hasilnya. Dengan suara lantang udztaz jabar menggemparkan kelas kami dengan
sebutan Manjada Wajada, kami semua pun ikut menyebutkan kalimat Manjada Wajada
dengan hikmat dan khusyu.
Seusai sekolah saya dan teman-teman kembali ke asrama
dan siap-siap untuk sholat dhuhur, di tengah perjalanan saya kembali melihat
wanita yang waktu di mobil selalu memperhatikan saya, saya bertanya dengan
teman-teman, hei kawan kalian ada yang mengenal gadis yang di sana? Itu yang
memakai jilbab cokelat!.. rusdipun menjawab “iya kawan saya dengar kalau tidak
salah namanya adalah insani, ayoo kamu naksir dia ya?? Rusdi pun berteriak kea
rah gadis itu hei insani salamnya temanku yang ini”rusdi menunjuk ke arahku”
namanya aditya, dia selalu melihat-lihat kamu dari tadi..ahh sial nie rusdi
“dalam hatiku”, gadis tersebut tersenyum kepadaku dan seakan memberikan salam
kepadaku dengan menganggukkan kepalanya dan kemudian dia pergi…
Setahun kemudian, ibu mengirimkan surat kepadaku yang
isinya “ assalamualaikum nak, maafin ayah dan ibu ya! Karena tahun ini ibu
tidak bisa mengirimkan uang ongkos pulang ke kamu, ibu harap kamu betah di
pesantren dulu ya nak! Soalnya kan masih banyak adik-adikmu yang harus di bayar
sekolahnya nak. Hatiku sedih membaca surat dari ibu, karena saya sudah kangen
sekali dengan mereka. Fadly menghampiriku hai kawan kamu tidak pulang?”Tanya
dia”.. iya kawan saya tidak pulang tahun ini karena tidak ada ongkos pulang..
gimana kalau kamu ikut saja sama saya ke Bandung!. Dari pada kamu jadi penjaga
pesantren ini apa kamu mau?? Okey lah saya mau kok ikut sama kamu ke bandung.
Pengalaman yang menyenangkan di bandung dan sempat bertemu dengan sahabab saya
sumar di sana.
Sepulangnya dari bandung, saya dan fadly kembali ke
asrama dan bertemu lagi dengan mereka-mereka yang telah menjadi sahabat-sahabat
baikku di pesantren ini, suatu hari kami sedang duduk-duduk di depan masjid,
memandangi langit serta memperhatikan awan yang melayang bebas di sana, widodo
berkata “ aku melihat peta boy” saya melihat pulau-pulau di dunia ini,
cita-citaku mau ke China dan pergi ke tembok raksasa di sana, kalau saya pengen
ke paris prancis mau berfoto di depan menara efel “kata syarief”, saya sih
cinta Indonesia, saya mau ke puncak jaya wijaya papua dan mengumandangkan azan
dari atas agar terdengar ke seluruh penjuru Indonesia”kata agus”, kalau saya
pengen ke Mesir mau naik ke atas patung
spinx”kata rusdi”, saya mau ke spanyol “kata fadly” , kenapa kamu mau ke sana
boy? “Tanya widodo”, saya mau menyiarkan agama Allah ini di sana dan menetap di
sana dengan mendirikan yayasan… amien jawab kami semua.. hei bro kalau kamu mau
kemana?? Tanya syarief kepada saya” saya masih terdiam entah kenapa wajah dari
gadis yang namanya insani tersebut selalu hadir di pikiranku..”rusdi memukul
pundakku” ayo kamu pasti memikirkan gadis itu lagi kan? Ahh kamu ini apaan sih
“jawabku”, saya mau ke Saudi Arabiyah mau lanjut kuliah di sana dan mengambil
jurusan kedokteran islam. Agus kemudian berdiri okey gimana kalau kita buat
janji di depan masjid ini, 10 tahun ke depan kita semua harus melihatkan foto
masing-masing dari tempat yang kita cita-citakan tadi! Gimana? Okey kami pun
sepakat, lalu rusdi berkata gimana kalau kita menamakan perkumpulan kita ini
adalah sohibul menara ? Okey setuju jawab kami semua dan kami menumpuk tangan
dan berkata sohibul menara manjada wajada Allahuakbar.
Lima bulan kemudian di kabarkan bahwa ayah dari widodo
telah meninggal dunia, kami semua turut berduka cita atas kepergian ayah
sahabat kami widodo, akibatnya widodo harus pulang ke kampong halaman karena
widodo harus merawat ibunya dan juga adik-adiknya di sana, suasana haru
membanjiri ruang kamar kami yang berukuran 5 kali 5 ini, kami harus
ditinggalkan oleh sahabat baik kami widodo, widodo harus balik ke Goa.
Sebulan setelah widodo pulang ke Goa persahabatan kami
seakan-akan mulai runtuh, agus sudah jarang mau bicara lagi, rusdi yang suka
marah-marah, syarief yang selalu cuek, namun hanya fadly yang selalu menjadi
teman ngobrolku selalu, kawan gimana nie menyelesaikan masalah persahabatn kita
dengan teman-teman?”Tanya fadly” iya nie kawan saya juga bingung dengan
mereka, semenjak widodo pulang ke
kampungnya semua dari kita berubah, semoga mereka kembali seperti sedia kala.
Amien. Saya dan fadly pun menyusun rencana untuk memperbaiki persahabatan kami,
ketika mereka semua terlelap tidur saya dan fadly menjalankan rencana untuk
membuat tulisan di depan pintu, tulisannya adalah : JIKA KITA SELALU BEGINI
MAKA SEMUA PERSAHABAN DARI KITA AKAN HANCUR APAKAH KALIAN MAU SEPERTI INI
TERUS? KALIAN AKAN MENAMBAH KESEDIHAN DARI WIDODO SAHABAT KITA, SETELAH AYAHNYA
MENINGGAL TERUS DI TAMBAH DENGAN PERSAHABATAN KITA YANG MULAI KACAU INI..JIKA
WIDODO MENGETAHUINYA MAKA PASTI DIA AKAN SEDIH SEKALI, KETAHUILAH TEMAN-TEMAN
ORANG YANG MELANGGAR PERATURAN PANTAS DI SEBUT SEBAGAI SAMPAH NAMUN ORANG YANG
MEMBUAT PERSAHABATANNYA HANCUR DAPAT DIKATAKAN LEBIH RENDAH DARI SAMPAH.
Keesokan harinya saya dan fadly memutuskan untuk
berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah, di sisi lain sahabat-sahabat kami
membaca yang saya tulis di belakang pintu kamar, mereka semua menangis
membacanya dan merekapun segera mencari saya dan fadly, setelah menemukan kami
mereka semua langsung memeluk kami. Kita semua adalah sahabat “kata agus dan
rusdi”. Setelah kejadian yang mengharukan ini persahabatan kamipun kembali
membaik, ternyata pelajaran yang saya dapat di pesantren ini sangat banyak
bukan hanya sekedar mendapatkan pelajaran ilmu agama yang mendalam, tetapi juga
menemukan para sahabat-sahabatku yang selalu memberikan rasa. Persahabatan kami
akan selalu terjaga sampai kapanpun, kehidupanmu akan terasa indah dan penuh
warna jika menemukan sahabat-sahabat yang akan selalu ada untukmu.
Ayah dan ibu ternyata tidak salah menyekolahkanku di
pesantren ini, terima kasih banyak ya ibu ayah “dalam suratku yang saya
kirimkan ke mereka”.
Allah selalu membuka jalan bagi hamba-hamba-Nya yang
selalu bersungguh-sungguh dan tidak pernah berputus asa serta selalu
bertawakkal kepada-Nya. Alhamdulillah 10 tahun setelah kelulusan kami dari
pesantren ternyata kami semua dapat menepati janji kami, widodo telah berhasil
ke china karena metode belajar Al-quran yang dia kembangkan telah berhasil dan
dia di panggil oleh departemen agama islam di sanghai China dan juga telah
menikah dengan gadis China yang beragama muslim, Agus pun juga sekarang berada
di paris Francis di sana dia menjadi guru besar di salah satu Universiti agama
islam yang berada di Francis, syaref telah berhasil menjejakkan kakinya di
puncak gunung tertinggi di Indonesia yaitu puncak jaya wijaya di Papua dan
telah mengumandangkan azan dari atas, sekarang syarief bekerja dalam
pelestarian lingkungan alam dan hutan, Rusdi juga telah berada di mesir menjadi
duta besar Indonesia, fadly sekarang telah pindah ke sepanyol dan disana dia
sudah mulai menyiarkan agama islam dan mendirikan yayasan pesantren yang diberi
nama Al-ihsan juga, fadly juga telah menikah dengan wanita pujaan di kampungnya
serta mempunyai satu orang anak. Saya Alhamdulillah mendapatakan beasiswa ke
Saudi arabiyah tuk melanjutkan study jurusan kedokteran disana karena
sebelumnya saya kuliah di UI, dan juga hubungan saya dengan gadis yang selalu
menghantui pikiranku sejak dulu kini semakin dekat, dia juga mengambil jurusan
kedokteran sama seperti saya, insya Allah tahun depan kami berdua akan menikah.
Sebulan kemudian kami Sohibul menara mengadakan
reunian di depan masjid Al-ihsan tempat dahulu kami berjanji, yang pertama
berada di sana adalah Syarief dan Rusdi, kemudian saya dan Agus menyusul datang
kesana, namun tinggal seorang yang belum datang yaitu Widodo, entah kemana nie
Widodo kok jam segini belum muncul?” kata Agus”, sabar bro pasti dia akan
datang kok “jawab syarief, setelah beberapa menit kemudian datang seseorang
pemuda menghampiri kami semua dan ternyata dia adalah Widodo penampilannya
hamper mirip dengan orang China kami semua tertawa dan kemudian berpelukan
sambil melepas kerinduan yang mendalam karena sejak 10 tahun harus berpisah.
Seminggu dari reunion kami semua dikabarkan bahwa
kedua orang tua Rusdi dikabarkan mengalami kecelakaan sehingga keduanya
dikabarkan meninggal dunia, kami semua terdiam bisu ketika mendengar kabar yang
menghancurkan jiwa ini, setelah mendapatkan kabar tersebut kami semua pergi
kerumah sahabat kami rusdi yang kini di timpa oleh musibah yang tidak
diinginkan ini, sesampainya di sana suasana rumah terasa ramai karena banyak
orang yang datang berbelasungkawa dirumah sahabat kami ini, kami pun langsung
masuk dan mencari rusdi, kami bertemu rusdi berada di dalam kamarnya dan
memeluknya dengan erat, isak tangis dan duka menghiasi kamar dari orang besar
ini, “rusdi berkata” hamba tau ini adalah cobaan terberat bagiku, tidak mudah
untuk menerima semua ini, namun hamba yakin ya Allah bahwa engkau telah
merencanakan sesuatu untukku dan hamba yakin dibalik musibah yang engkau
berikan ini pasti memiliki hikmah tuk hamba petik. Mendengar perkataan sahabat
kami ini suasana semakin sedih, “rusdi kembali berkata di dalam pelukan yang
kami berikan” namun hamba sangat bersyukur ya Allah karena Engkau telah
mengirimkan sahabat-sahabatku yang kini berada disisiku, hamba tidak akan mau
kehilangan mereka-mereka ini ya Allah, Amien Ya Robb “jawab kami semua”.
Alhamdulillah
persahabatan kami kami berlima hingga sekarang dan selamanya tidak akan pernah
pudar, dan kami semua ini sudah seperti saudara kandung saling memahami, saling
membantu dan selalu ada satu sama lain. THE END.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hargai tulisan ini dengan meninggalkan jejak... ^_^